Sejarah Pendirian Pondok Pesantren Ma’had Muhammad Saman
(Ma’had Muhammad Saman)
Pada awalnya atas ide dari seorang Ibu Hajjah Nyak Kaoy beliau adalah seorang pengusaha yang berasal dari daerah Aceh, beliau hiijrah(berpindah) ke Sumatera Utara dua tahun setelah Indonesia merdeka pada tahun 1947, bersama suaminya Muhammad Saman, Hajjah Nyak Kaoy memulai usaha di daerah Sumatera Utara terutama di kota Medan.
Pada masa itu sedang agresi belanda di Indonesia karena keadaan di Medan kurang aman dan tidak kondusif Hajjah Nyak Kaoy bersama dengan suaminya Muhammad Saman hijrah ke kota Tanjung Balai Asahan. Dikota Medan keduanya memulai usaha kembali dan mendirikan perusahan untuk membantu kelancaran secara administrasi dalam hal import dan Eksport hasil bumi yang ada di Sumatera Utara dan Aceh.
Perusahaan yang mereka kelola dan bia dengan penuh semangat dan ketekunan dan berkembang sampai dengan tahun 2000. Pada tahun 1950 dengan akta notaris waktu itu resmilah perusahan “ Firma Toko Puspa” yang dimotori oleh sepasang suami istri mulai mengembangkan sayap dibidang Import dan Eksport. Setelah suaminya Muhammad Saman meninggal dunia pada tahun 1966, kendali perusahan yang cabang-cabangnya di Jakarta – langsa – Lhokseumawe- Sigli dan Banda Aceh di kelola oleh Hajjah Nyak Kaoy dengan dibantu oleh manajer-manajer yang handal dan terpercaya.
Pada tahun 1995, oleh Hajjah Nyak Kaoy mulai memikirkan dan merenungi bahwa kualitas manusia sangat dibutuhkan kepada generasi muda perlu diberikan pendidikan yang memadai baik pendidikan ilmu teknologi dan sains, yang sangat terpenting ilmu agama khususnya ilmu agama yang berhubungan dengan akhlak dan perilaku manusia yang saat itu sangat tidak berimbang dengan ilmu yang berhubungan dengan perintah Allah SWT dan Sunnah rasul.
Tahun 1998 oleh Hajjah Nyak Kaoy dibantu oleh Keponakan yang bukan sedarah tapi “Keponakan Sejarah” dibelilah tanah di Desa Telagasari Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Prov. Sumatera Utara seluas 50.000 Meter 2 tanah perladangan yang cukup bagus dan strategis antara Jalan Medan Binjai Diski ke Desa Glugur Rimbun. Mulai tahun 2000 dibantu oleh “Keponakan Sejarah” mulailah dirintis bangunan dan master plan lokasi tanah 5000 Meter 2 yang kondisi tanah masih semak belukar Sebelum masterplan lokasi pembangunan Hajjah Nyak Kaoy bersama “Keponakan Sejarah” berkunjung dan melihat pesantren terkenal di Jawa Barat Desa Mekar Jaya Kabupaten Indramayu, Pesantren
tersebut cukup terkenal dan menampung ribuan santri dari seluruh Indonesia.
Dengan berpedoman pada masterplan dan tata susunan gedung-gedung serta jalan-jalan dan fasilitas lainnya yang sedang dibangun oleh Ma’had Al – Zaytun, dimana saat itu cukup pesat pembangunannya, Hajjah Nyak Kaoy berserta dengan “Keponakan Sejarahnya” mulai menyusun tata letak gedung – masjid dan jalan-jalan di dalam komplek pesantren. Pembangunan mulai dikerjakan untuk pelaksanaan Hajjah Nyak Kaoy mempercayakan kepada “Keponakan Sejarah”, keponakanlah yang menentukan bagaimana wajah bangunan dari pesantren yang sampai saat ini sudah melepas ratusan santriwan-santriwati. Yang sudah melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi diantara santri ada yang melanjutkan pendidikan di Universitas Al Azhar Kairo mesir, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Unviersitas islam Negeri Kalijaga Yogyakarta dan Universitas Sumatera Utara.
Santri dan Santriwati yang mengikuti pendidikan di Ma’had Muhammad Saman, selama masa pendidikan yayasan membina dan mengajarkan mereka agar sesudah selesai pendidikan di Ma’had Muhammad Saman mereka dapat berbaur dengan masyarakat. Ditempat mereka berbaur dengan masyarakat dan dapat memberikan kontribusi dan pengabdian kepada masyarakat untuk kemajuan umat sebelum para santri meninggalkan Ma’had Muhammad Saman, mereka sudah dilatih untuk menjadi Da’I dan memimpin khutbah jum’at.
Kehidupan santriwan – santriwati di Ma’had Muhammad Saman, kami dari Yayasan menerapkan ketentuan kepada staf pengajar dan pendidik yang kebanyakan lulusan perguruan tinggi, sebahagian kecil ada juga tenaga pendidik lulusan Al Azhar Kairo Mesir yang menguasi percakapan dalam bahasa arab.
Dalam kehidupan sehari-hari santri dan santriwati di Ma’had Muhammad Saman sangat diutamakan shalat berjamaah lima waktu di masjid dan sesudah shalat isya diwajibkan menghapal Al Qur’an yang dibimbing oleh kepala pengasuhan lulusan gontor.
Kedisiplinan santri di Ma’had Muhammad Saman diawasi cuku ketat kepada santri yang melakukan kesalahan diberikan hukuman sesuai dengan kesalahan yang mereka lakukan dengan menghindari hukuman kekerasan. Kegiatan ekstrakulikuler dan kegiatan lain dilaksanakan oleh santriwan dan santriwati secara berkala semoga untuk masa depan dan masa masa yang akan dating lebih bermanfaat dan berguna untuk agama, bangsa dan Negara.
Amin Ya Rabbal Alamin.
-Buya Haji Syamsuddin Puspa-

Ma’had Muhammad Saman (MMS) merupakan lembaga Pendidikan Islam di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Hajjah Nyak Kaoy (YAPINKA) dan telah beroperasi sejak tahun 2008.
MMS mengasuh 4 jenjang pendidikan, yaitu TK, SD, SMP dan SMA dengan masa pendidikan 3-6 tahun(SMP/SMA) Untuk masa pendidikan 2-6 Tahun (TK/SD). Dengan kurikulum 2013 yang ditetapkan BNSP untuk materi pelajaran umum plus kurikulum Pondok Modern untuk materi pelajaran agama yang diasuh oleh guru-guru yang berpengalaman sesuai dengan disiplin ilmunya.
MMS memiliki tenaga pengasuhan/pengajar Santri dalam membina akhlak dari tenaga pengajar ahli lulusan Al-Azhar Kairo Mesir, dan dari lulusan pondok pesantren modern yang sudah berpengalaman dalam membina dan mendidik santriwan/santriwati.
MMS dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai dan berkualitas dalam mendukung program aktivitas terpadu dalam pengembangan dan pembentukan
peserta anak didik yang menghasilkan dalam:
1. Sumber Pelajaran aqidah syariah dan akhlak
2. Tujuan cerdas beriman dan berakhlak mulia serta mandiri
3. Keyakinan dan tindakan
4. Kecerdasan IQ, EQ, dan SQ
5. Lingkungan belajar sekolah, keluarga dan masyarakat